“Siapa yang bersedia maju ke depan untuk mencoba?”
pertanyaan semacam ini seringkali kita dengar di sekolah, di ruang kuliah, atau
di lokasi training. Guru, dosen atau mentor biasanya mencari sukarelawan yang
mau mencoba hal baru yang mereka ajarkan. Anehnya, tidak semua orang antusias
untuk mencoba. Kenapa ya? Sebagian besar menjawab tidak pede, takut salah,
malu diliat orang, malas, dsb. Apakah kamu termasuk salah seorang diantaranya?
Kita mungkin akan
memikirkan masa kanak – kanak kita yang sangat menyenangkan ketika ada seorang
guru TK menyuruh kita untuk bernyanyi, bercerita apa saja yang dilakukan
kemarin dll dan kitapun dengan antusias mengangkatkan tangan dan berkata “ saya
buk “ , kemudian kita maju untuk bercerita panjang lebar bahkan disoraki oleh
teman – teman. Tapi yang jadi permasalahan kita saat ini adalah kenapa kita
tidak lagi seperti itu ? Apa yang sebenarnya terjadi pada diri kita ?’’
Rasa malu, ya itu mungkin salah satu penyebabnya. Ketika
kita masih kanak – kanak mungkin kita belum punya rasa tersebut. Setelah
bertambahnya usia rasa malu tersebut tiba – tiba muncul dengan sendirinya. Hal
tersebut memang wajar untuk semua anak remaja. Tapi apakah karena rasa malu
tersebut yang nanti akan menghambat prestasi kita. Kita harusnya bisa
menempatkan rasa malu tersebut pada tempatnya,bukan pada saat mencari ilmu kita
harus malu. Jangan pernah malu untuk salah dan ditertawakan, toh kita
ditertawakan hanya pada saat itu. Jadikan hal tersebut menjadi sebuah
pengalaman yang berharga untuk kita agar tetap bangkit, dan jangan jadikan hal
tersebut racun yang seolah olah melumpuhkan kita.
Berani mencoba sebenarnya merupakan modal untuk meraih
keberhasilan. Kalau kita selalu dibayang-bayangi perasaan takut salah, tentu
seumur hidup kita enggak akan pernah berani mencoba. Bukankah setiap hal di
dunia ini selalu mengandung risiko ? Tidak ada satu hal pun yang bisa kita
lakukan tanpa risiko gagal. Semua orang, sehebat apapun dirinya, pastilah
berisiko untuk gagal. Namun, kegagalan bukanlah untuk ditakuti melainkan
diatasi. Orang yang tidak pernah membuat kesalahan justru adalah orang yang
tidak pernah mencapai apapun.
Berani mengambil resiko, hal iniah yang sebenarnya dimiliki
oleh orang – orang hebat. Mereka menjadikan resiko tersebut menjadi sebuah
tantangan tersendiri yang harus mereka kalahkan. Resiko itu ibarat bumbunya
saat kita memasak, jadi kalau kita hidup di dunia ini tanpa mau mengambi
resiko. Maka dapat dibayangkan kita hidup si dunia ini hanya makan lauk sayur
yang tak berbumbu.
Nah dari sini, ayolah kita bangun sikap untuk maju meraih
mimpi. Jangan biarkan apapun menghambat kita untuk mengukir sejarah. Sekian
semoga bermanfaat untuk kita semua