Let's be thankful


Usia memang tidak menjamin kita menjadi bijaksana, kitalah yang memilih untuk menjadi bijaksana atau tidak.

Mulai masuk kuliah... mulai banyak tugas lagi, reading, papers, serching materi - materi breferensi kuliah... belum di tambah sibuk organisasi sampe lupa nulis di blog hehehe.. Lupa juga ma janji buat ngasih pelatihan tentang blog hehehe...


Kadang saking sibuknya sampe lupa waktu, lupa makan dan masak... hari-hari rasanya cepet, belum lagi kalo dosennya #awesome, wah bisa tambah keriting tuh rambut... ini belum kelar udah ditambah yang lain... mau protes... wah, lagi berdiri pada pihak yang didholimi hehehe... Jadi bener-bener ngerasain apa itu sekolah... nggak cuma biar kita mudeng dan paham semata tapi bagaimana juga mengatur ritme hidup ini ...

Saat ada masalah beberapa teman sering curhat dan memilih jalan yang menurut saya cukup ekstrem, radikal... bahkan cenderung merugikan orang lain. Kadang-kadang saya ngelus dada, kita kan "makan bangku" sekolah hampir 20 tahun, tapi kok masih saja ada kelakuan yang miring he... Mbok yao dipikir dulu.. bukannya sekolah mengasah akal dan pikir kita. Kita kan bisa memilih alternatif yang moderat misalnya, win-win solution ketimbang yang radikal hehehe... Sekolah juga nggak semata-mata nyari ilmu atau nilai tapi juga ngelmu dan value... sesuatu yang intrinsik pada diri kita dan membedakan pribadi kita pada tiap-tiap tahapan kehidupan.. Salah satunya terimplikasikan ketika kita harus menghadapi dan menyelesaikan masalah baik berkaitan dengan diri maupun orang lain. Ketika kita tergesa dan hanya mementingkan diri.. lebih banyak perasaan yang digunakan dalam menyelesaikannya, mungkin akan beda jika kita mau sedikit tenang dan menggunakan akal kita...kita pilah-pilih mana yang bermanfaat dan mana yang bermudharat... ya kayak kita research lah, musti teliti dan cermat... Insya Allah hasilnya akan lebih baik daripada grusa-grusu..

Makanya saya jadi inget bunyi salah satu iklan yang mirip dengan pembuka blog ini... menjadi dewasa dan atau bijaksana itu pilihan kok... pilihan kita kalo mau sedikit berpikir... kontemplasi dan melihat kehidupan ini tidak semata-mata transaksi materi. Selain itu ada cara yang lain yakni selalu bersyukur... itu yang membuat kita lebih menghargai hidup ini ketimbang hanya memikirkan materi dan kekurangan kita. Meski bersyukur kadang perlu pembanding namun penerimaan kita atas fakta yang terjadi pada saat ini bisa jadi merefleksikan syukur itu... Bersyukur punya istri/suami yang baik, setia dan pengertian, punya anak yang membanggakan, punya keluarga yang rukun... rejeki yang lancar... nikmat sehat... bisa kita menghitungnya dan dikonversikan secara materi?

Itulah... hidup ini tidak bisa hanya dilihat sebagai transaksi materi semata... ada hal-hal lain yang lebih mulia namun mata hati kita sering terhalang untuk menikmatinya.

Marilah banyak bersyukur .. agar kita makin menikmati hidup ini dan menjadi bijaksana.

Share this:

Penulisan markup di komentar
  • Untuk menulis huruf bold silahkan gunakan <strong></strong> atau <b></b>.
  • Untuk menulis huruf italic silahkan gunakan <em></em> atau <i></i>.
  • Untuk menulis huruf underline silahkan gunakan <u></u>.
  • Untuk menulis huruf strikethrought silahkan gunakan <strike></strike>.
  • Untuk menulis kode HTML silahkan gunakan <code></code> atau <pre></pre> atau <pre><code></code></pre>, dan silahkan parse dulu kodenya pada kotak parser di bawah ini.
Show Parser Box

Disqus CommentsLoadHide