#dia sekarang dikuburan..
Ceritanya sekitar tahun 1970 dimana pada waktu itu alat komunikasi belum secanggih sekarang. Belum ada Hp ataupun Internet, sehingga komunikasi jarak jauh hanya mengandalkan surat.
Sebut saja namanya Mawar, kembang desa yang sangat cantik jelita. dia mempunyai kekasih setia seorang pemuda miskin yang bernama Marwan. Mereka sangat saling menyayangi. Hingga suatu ketika mereka harus berpisah. Mawar harus pergi dan pindah keluar kota mengikuti orang tuanya yang pindah karena alasan pekerjaan. Tinggal lah Marwan dikampung dengan perasaan sedih.
Tapi sebelum kepergian Mawar mereka telah berjanji bahwa mereka akan menikah ketika Mawar kembali lagi suatu saat nanti.
Untuk melepas kerinduan mereka selalu berkirim surat. Tapi ketika memasuki tahun ketiga surat Mawar tak pernah dibalas lagi oleh Marwan. Tentu saja Mawar menjadi cemas. Hingga akhirnya dia nekat pulang kampung sendiri untuk menemui Marwan. Karena sangat rindu Mawar lansung datang kerumah Marwan tapi tak disangka Marwan tidak ada. Yang ada hanya Ibu Marwan yang telah tua..
" Mana Marwan Bu ? Tanya Mawar dengan mata sembab..
" Ikutlah dengan Ibu, kata Ibu Marwan dengan lembut..
Kemudian tangan Mawar dibimbing Ibunya Marwan kesuatu tempat yang sepi..
Hingga akhirnya mereka sampai disebuah Tempat Pemakaman Umum (TPU)
" Digerbang TPU Mawar menangis sejadi-sejadinya, meronta-ronta.. Tapi tangannya tetap dipegang erat oleh Ibunya Marwan.. "Marwaaaan begitu cepat engkau meninggalkan aku, tak ingatkah engkau dengan janji kita.. Kata Mawar diiringi tangis yang pilu.. Lepaskan aku Ibu, aku ingin kekuburannya..."
" Sabar lah.. Dia sedang diliang lahat, kata Ibunya Marwan sambil tetap tak melepaskan tangan Mawar..
Mendengar kata-kata Ibu Marwan membuat Mawar makin sedih dan menangis sekuatnya..
.." Marwaaaaaaaan... (Kemudian tak terdengar lagi suara Mawar, dia pingsan..)
Ketika Mawar siuman dia lansung memeluk Ibu Marwan dan berkata dengan suara terbata-bata dan mata berlinang " semoga Marwan tenang disana ya Bu, tapi tolong ijinin aku kekuburannya untuk berdo'a..
Sambil mengusap kepalanya Ibu Marwan berkata dengan lembut " kamu itu lebay banget kebanyakan nonton Film, Marwan itu diliang lahat sedang ngeberesin pekerjaannya..
Maksud Ibu ? Tanya Mawar heran..
Dengan santainya Ibu Marwan menjawab " Marwan kan sekarang bekerja sebagai Penggali Kuburan..